Selasa, 16 Maret 2010


BAGAIMANA JIKA ANAK GAUL BERSATU MEMBENTUK KEKUATAN POLITIK...
DARI BAZAR PRODUK DISTRO KE PEMIKIRAN ALTERNATIF MENGENAI DUNIA POLITIK PRAKTIS INDONESIA.
Oleh : Ferdiansyah Riva’i

Ada sedikit cerita ketika Minggu malam kemarin saya pergi ke GOR UNY untuk ngeliat KICK FEST Yogyakarta 2009. KICK FEST itu adalah event rutin tahunan yang berisikan bazar brand-brand clothing dalam negeri yang lagi ngetop kayak god.inc, demon inc, slackers, rock n roll jahat dll, di campur dengan music performance yang diisi band-band indie dalam negeri yang juga lagi ngetop.

Niat awal saya sih bukan buat ngelirik kaos atau item-item lain, saya cuma pengen ngeliat penampilan WHITE SHOES AND THE COUPLE COMPANY yang kebetulan malam itu jadi special guest star (ntar di tulisan kedua kita bahas tentang ini). karena penonton yang begitu membludak, saya jadi tertarik buat nglirik-lirik dulu ke tempat bazar clothing yang udah penuh berjubel sama manusia-manusia berpakaian warna-warni (bazar clothing ada di dalam GOR, sedangkan stage buat music performancenya ada di halaman luar).

Sebagai seorang mahasiswa ilmu politik, yang pertama kali melintas dipikiran saya ketika melihat keramaian ini justru adalah seandainya saja anak-anak muda yang saya sebut “anak distro” ini mendirikan partai politik dan turut meramaikan pesta demokrasi atau pemilu di Negara kita tercinta ini. Dari hasil pengamatan mata telanjang saya, rata-rata usia mereka adalah antara 17-25 tahun, yang berarti mereka adalah warga Negara yang telah memiliki KTP dan berhak berpartisipasi aktif dalam percaturan politik Negara kita. Ini menarik apabila kita bahas lebih lanjut, coba saja kita bayangkan bahwa “anak2 distro” ini yang ternyata (dan memang) datang dari berbagai ragam latar belakang pendidikan, keahlian, dan profesi ini mau terjun ke dunia politik dan mau menyumbangkan pikirannya untuk membangun negara.


INI AKAN MENJADI SEBUAH KEKUATAN POLITIK BARU YANG MENAKUTKAN , karena yang tergabung dalam kekuatan politik ini mungkin saja seorang mahasiswa ilmu politik, sarjana fisika, praktisi jurnalistik, praktisi seni atau yang lainnya. Saya juga sekaligus disini ingin menekankan bahwa PARADIGMA MASYARAKAT YANG MENGANGGAP BAHWA SEMUA ANAK-ANAK GAUL ZAMAN SEKARANG KONSUMTIF, CUEK DAN HEDONIS ADALAH SALAH BESAR, karena terbukti banyak juga teman-teman dan sodara saya yang update dalam urusan fashion dan pergaulan namun tetap peduli terhadap Negara, agama, dan masyarakatnya.

Sepupu saya yang di bandung stylenya distro abis, dan hebatnya dia juga rajin sholat dan tercatat sebagai mahasiswa ITB jurusan OSEANOGRAFI yang masuk melalui jalur SPMB. Keponakan saya yang di ITT telkom juga gitu, jago banget matematika, dan dia juga penganut paham berpakaian ala distro, dan banyak lagi teman-teman dan sodara-sodara saya dari latar belakang pendidikan berbeda kayak EKONOMI, HUKUM, SASTRA, SOSIAL POLITIK, GEOLOGI, PERTAMBANGAN, dan berbagai latar belakang kehidupan lainnya (bahkan pendidikan AGAMA, anak petani, seniman , olahragawan dll) yang memiliki kesamaan seperti cerita dua saudara saya tadi yaitu muda, pintar secara akademis, berprestasi, berwawasan agama dan budaya, cinta tanah air dan terutama juga penganut paham berpakaian ala DISTRO (bayangkan jika mereka semua bergabung dalam sebuah partai politik).

Ini berarti PARTAI POITIK yang ada dibayangan saya tadi tidaklah dilandaskan oleh sebuah IDEOLOGI, melainkan dilandaskan oleh PERSAMAAN GAYA BERPAKAIAN. Letak kelebihan sebuah partai yang tidak berlandaskan IDEOLOGI adalah mereka dapat menampung semua bentuk aspirasi, kreasi ,dan inovasi. Dan khusunya untuk partai ini, anggotanya semua adalah anak-anak muda cerdas dengan jiwa kreatif yang tinggi, dan tentunya berjiwa muda yang sangat patriotis dan progressif. Partai ini kelak juga akan mampu menyatukan semua bentuk perbedaan yang ada di Negara kita. Mulai dari agama, suku, ras, dan lain sebagainya yang sekarang kerap menjadi akar munculnya konflik lokal. Pastinya ini juga sangat sesuai dengan asas demokrasi kan?.hehe…

Khayalan saya terus berlanjut, saya membayangkan partai ini kelak akan diberi nama PANKRING (partai anak kritis n gaul). Hehe….ini kan partai saya di pemilu BEM FISIP kemaren. Intermezzo aja temen-temen. Piss……atau mungkin partai politik yang saya bayangkan tadi lebih tepat dinamakan PANDIS (partai anak distro), atau apalah nantinya.

Partai ini nantinya juga akan keliatan beda dari partai lainnya apabila dilihat dari desain logo, mungkin logonya kelak akan di penuhi warna-warna cerah dan di tulis dengan font distro (coba bayangin partai dengan logo dan font kayak sippirilly monsterz.hehe..) ini akan mematahkan dominasi logo-logo partai lain yang masih menganut paham konservatif, seperti warna merah untuk mereka yang demokratis, sosialis, dan warna hijau untuk mereka yang bernafaskan islam. mungkin warna-warna yang saya sebutkan tadi akan menjadi sebuah simbol penyatuan semua bentuk perbedaan yang ada sekarang, jadi warna-warni logo partai politik ini diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi antara sisi demokratis, sosialis, religius dll.hehe…..

partai ini juga pasti akan memiliki massa yang banyak sekali, karena gaya berpakaian ala distro telah merasuk ke seluruh jiwa anak-anak muda Indonesia, dari sabang sampai merauke. Kelak ini juga akan menjadi modal awal agar partai ini mudah melewati proses verifikasi (distro kan hampir ada di tiap daerah di Indonesia, bahkan di desa-desa pun ada..nah…jadiin aja distro-distro tersebut sebagai kantor pimpinan daerah, kantor pimpinan cabang, kantor pimpinan ranting dll…hehehehehe), sedangkan untuk masalah kaderisasi, mungkin kita bisa minta bantuan dari temen-temen anggota forum komunikasi mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik seluruh Indonesia yang pasti berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan tentunya penganut paham berpakaian ala distro juga.hehehe….

Selanjutnya yang juga saya bayangkan adalah para fungsionarisnya yang akan selau berpakaian non formal ala DISTRO , seperti pake celana jeans baggy, kaos warna-warni dengan gambar full face dibalut dengan jamper,blazer,sweater, pake sneakers, kacamata gede, plus topi.beuh….mantap pisan euy……..ini benar-benar keluar dari tradisi-tradisi lama yang hari ini sudah mulai ngebosenin, bahkan pengen bikin muntah. Semua yang ada hari ini kan seolah sudah pasti, mentok, absolut, mutlak dan gak bisa berubah lagi. Bukankah semua yang ada di dunia ini masih bisa berubah ya, masih fallible, hipotetif dan masih tentatif?.

Selanjutnya yang mau saya bahas disini adalah, mengapa partai ini menjadi penting?. Jawaban saya sederhana saja, karena negara kita memang butuh pemimpin yang muda, yang berjiwa kreatif dan inovatif. Negara kita itu butuh alternatif pemikiran, selama ini kita kayaknya terlalu terpaku dan di dominasi oleh pemikiran-pemikiran kenegaraan yang telah mapan, pemikiran kita akhirnya hanya berputar-putar disitu saja. Seputar demokrasi, sosialisme, liberalisme, marxisme, komunisme, neo liberal, kapitalisme, dll.

Padahal seharusnya di zaman yang sudah parah seperti ini kita harus mencoba berpikir OUT OF THE BOX, bukankah pemikiran-pemikiran hari ini tersebut belumlah baku sepenuhnya, dalam artian kita masih bisa MENCIPTAKAN PEMIKIRAN BARU. Saya berpendapat bahwa kenapa hingga hari ini Negara kita masih belum bisa beranjak dari keterpurukan adalah karena PARA PEMIMPIN BANGSA INI KURANG KREATIF, mereka terjebak pada labirin-labirin pemikiran yang telah mapan. Pemikiran-pemikiran mapan tersebut memang penting untuk dipelajari, TAPI YANG LEBIH PENTING LAGI, KITA HARUS BISA MENCIPTAKAN PEMIKIRAN BARU YANG LEBIH SESUAI DENGAN KONTEKS SITUASI HARI INI.

Disinilah letak peran strategis kaum muda yang berjiwa kreatif. Selain itu sebagaimana kita ketahui, bahwa apatisme politik banyak menjerat kaum-kaum muda kita sekarang, mereka pesimis terhadap platform dan ideology yang dibawa oleh partai-partai politik yang telah ada. Ini sangat disayangkan, Dan inilah alasan penting kedua mengapa partai ini harus ada, yaitu sebagai wadah baru bagi anak-anak muda yang aspirasinya tidak dapat disalurkan melalui partai-partai politik konvensional. Dan ini sekaligus akan menjadi tempat pembelajaran dan pemahaman lebih lanjut mengenai arti penting politik bagi semua lapisan masyarakat.

Partai ini juga akan menjadi stimulun bagi bangkitnya kesadaran politik kaum muda khusunya dan masyarakat luas pada umumnya. Dan terkahir, kita tinggal melengkapi partai ini dengan visi misi mewujudkan pemerintahan yang kreatif, yang mampu mengakomodir semua bentuk perbedaan dan keragaman, mampu menjembatani semua kepentingan yang ada mulai dari masyarakat miskin hingga menengah ke atas, mampu membangkitkan ekonomi melalui perubahan besar-besaran terhadap sistem yang selama ini kolot menjadi sebuah sistem yang tidak berpihak dan adil untuk mewujudkan ekonomi yang mandiri dan terlepas dari intervensi asing, merekonstruksi bangunan hukum yang ada menjadi hukum yang benar-benar terbuat dari cerminan sosio kultur yang khas Indonesia, meningkatkan kualitas pendidikan melalui perubahan kurikulum yang ada sekarang menjadi kurikulum yang tidak hanya berlandaskan IPTEK yang kuat, namun juga di landaskan oleh nilai-nilai religiusitas, humanitas, dan moralitas agar mampu mengimbangi perkembangan teknologi informasi. dan terakhir menerapkan teknolgi mutakhir yang ramah lingkungan hasil ciptaan anak negeri. Hehehe…………

Merunut dari pemikiran KARL R POPPER, bahwa ilmu selalu bermula dari masalah dan berakhir dengan masalah pula. Dengan demikian kritik merupakan kekuatan motif utama untuk setiap perkembangan intelektualitas. tanpa kritik tak ada motif rasional untuk mengubah teori-teori kita dan untuk mengubah atau mentransformasi masyarakat kita. Jadi , metode pertumbuhan pengetahuan adalah metode kritis, yaitu pendekatan yang mengakui bahwa teori (atau kebijakan politk,ekonomi,ataupun ideology) kita masih dapat salah (fallible), penerimaan atas suatu teori (atau kebijakan) selalu bersifat sementara, yaitu selalu belum gugur oleh ujian yang keras. Teori selalu tentatif, demikian pula setiap pemikiran, tak pernah final apalagi absolut. Ia tetaplah hipotesis yang dapat salah.

Tulisan ini merupakan sebuah kritik bagi konstruksi-konstruksi pemikiran pada dunia politik yang kini telah ada, saya hanya ingin memberikan sebuah pemikiran segar bagi dunia politik praktis di Indonesia, yang menurut saya saat ini tengah mengalami stagnasi dan mulai dirasakan bosan dan jengah oleh masyarakat luas. Demikianlah sekelumit pikiran buah kedatangan saya pada acara KICK FEST yogyakarta 2009. semoga tulisan ini mampu menggugah anda untuk terus berpikir kreatif demi terwjudnya Indonesia raya yang adil dan makmur. HIDOEP ANAK MUDA!!!!!!!!

Tidak ada komentar: